Rabu, 27 Mei 2009

Antivirus paling ringan (Antivirus vs Performance)


Terkadang hal ini menjadi dilema, kalau kita tidak melakukan update windows dan instal Antivirus, yang ditakutkan adalah banyaknya virus/mailware yang masuk kedalam komputer kita. Ini hanya pengalaman pribadi saya mungkin dalam kasus lain, atau dengan spesifikasi komputer yang lebih baik hal ini tidak terjadi.

Sebenarnya saya pribadi adalah orang yang tidak fanatik terhadap antivirus dan windows update (lebih baik langsung instal sevice pack versi terbaru), saya lebih mendewakan windows restore, atau paling buruk install ulang windows. Alangkah lucunya kalau virus/malware yang bercokol ternyata memakan lebih sedikit resource daripada antivirusnya sendiri.

Tetapi policy dikantor mewajibkan saya menggunakan Antivirus. Berikut berbagai Antivirus yang pernah saya instal tingkat keamanannya berbanding dengan performancenya (1:buruk sekali, 10:sangat baik), dan sekali lagi ini murni hanya merupakan pendapat saya (Saya menggunakan komp AMD Smpron LE-1100 1,9Ghz dan memory 1 Giga, ada kemungkinan jika menggunakan processor intel akan lebih baik karena processor intel lebih baik dalam hal multitasking)

AVG Free: Protection (6/10), Perfomance(5/10) - tidak recomend karena selain berat tidak mendeteksi mailware, hanya virus saja.

Avast Home: Protection (6/10), Performance (7/10) - nyaris sama dengan AVG, hanya saja lebih ringan (memakan resource lebih sedikit)

Avira Home: Protection (7/10), Performance (8/10) - cukup baik untuk pemakaian personal, lebih baik mendeteksi malware dan lebih ringan dibandingkan dengan Avast

Kaspersky Antivirus 2009(3 User): Protection (9/10), Performance(5/10) - resouce banyak digunakan pada saat Kaspersky update database, sempat muncul masalah dan harus repair, nyatanya pas saat repair, tidak bisa di instal dan harus restore windows.

Norton Antivirus - Internet security(3 User): (9/10), Performance(7/10), resource yg digunakan sedikit, tidak ada masalah yang berarti sejauh ini. Saat ini mungkin yang terbaik

Belum semua antivirus dicoba, Norton antivirus yang diclaim memakan resource jauh lebih kecil dari versi sebelumnya. Pada akhirnya semua pilihan ada ditangan kita sendiri.

Nokia E63 review: power beauty


Setelah dapat retur uang dari samsung, akhirnya saya membeli E63 warna hitam. Karena yang menggunakannya kebanyakan kaum hawa jadi saya hibahkan ke istri. Saya membeli 23 may kemarin, tepat sebelum weekend panjang. Rencana awalnya membeli di tempat penjualan resmi nokia: oke shop, cellular shop, dan counter resmi lainya dikasih harga 2,950jt tapi stok tidak tersedia.

Pertanyaannya memang harga psikologisnya sudah tercapai sehingga banyak yang beli, atau ini taktik dagang nokia aja, supaya harga E63 tidak jatuh. Tercatat dari awal tahun januari sampai mei ini penurunan harga E63 cukup signifikan. Akhirnya beli di counter biasa, setelah nego akhirnya dapat harga 2,980jt, anehnya E63 warna merah justru lebih mahal 25rb daripada yang hitam. Menurut saya harga yang wajar ya sekitar 2,5jt-an.

Keypadnya untuk mengetik sms tergolong nyaman dan empuk tidak seperti 6120c yang material keypadnya benar-benar dari plastic. Bahan material cukup bagus, seperti bahan dove. Penutup baterai terlihat agak mengkhawatirkan, terlihat ringkih, satu pengait diatas dan kait pengunci dibawah. Menu shortcut bisa dipersonalisasi sesuai keinginan. 

Keluaran suara music standar, tidak ada yang special. Hasil foto ditempat yang kurang cahaya terlihat agak kekuningan walaupun sudah menggunakan flash (mesti diatur manual white balancenya). Baterai tergolong awet, pemakaian normal telpon dan sms selama 2 hari baterai baru kurang setengah.

Pada pembahasan forum luar disebutkan kalau browsing web dengan symbian 60 v9.3 sangat menyenangkan, selain ada virtual mouse bisa loading halaman flash. Sejauh ini aplikasi seperti oprea mini, yamee dan palringo dapat berjalan dengan sangat baik. Bisa dijadikan alternatif untuk Blackberry dengan harga yang lebih murah

LG KP500 Cookie review: piece of cake


Agak ragu juga karena merek LG dan touchscreennya, lihat dibeberapa postingan kalau Cookie ini suka sering restart sendiri.., tapi memang spek-nya sesuai dengan yang saya mau, tanpa 3,5G dan Wifi, layarnya luas, dan yang paling penting bisa brosing web dengan baik.

Setelah lihat video youtube bagaimana browsing menggunakan Cookie, tertarik juga beli Cookie ini dan melaju ke counter LG di Ambassador, sempat tertarik dengan LG KT610 dengan harga yang sama - selain symbian, udah ada gpsnya (buat saya tidak terlalu berguna), modelnya kaya mini comunicator (LG KT610 saat flipnya dibuka kelihatan mewah, tapi saat tertutup kelihatan agak aneh).

Okey akhirnya bawa pulang Cookie dgn harga 1,99jt. Masalah restart pada sebuah postingan disebutkan karena memori card/microsd-nya (ada yang berpendapat karena ada masalah dengan firmwarenya, jadi kalau mengalami masalah ini lebih baik minta ditukar/ upgrade firmware). Mungkin ada memory card yang tidak compitable, sewaktu saya beli disarankan kalau mau pakai memori card disuruh format dulu pakai Cookie-nya. Saya sempat memasukan micro-sd dari nokia E63, tidak dapat terbaca oleh Cookie.

Untuk touchscreenya terbilang mantap, semua bisa diakses dengan menggunakan jari (stylus tidak digunakan), saat kita menyentuh layarnya ada getaran, sehingga kita merasa menekan sebuah keypad. Shortcut pada layar utama bisa di drag-drop seperti layar PC. Touchscreennya bisa dikalibrasi sesuai dengan tekanan jari kita, jadi lebih personalisasi. Di beberapa postingan juga dibilang sebaiknya tidak menggunakan screen-protector karena akan mengurangi sensitifitas Touchscreennya.

Bahan cashingnya standar, pada bagian belakangnya kelihatannya mudah tergores, buka tutup baterainya terbilang mudah. Saya menggunakan softcase hadiah dari modem EVDO-nya smart, ukurannya pas dengan Cookie. Untuk keluaran suara dan hasil kamera terbilang standard banget, tapi ada yang bilang keluaran suaranya bagus (mungkin tergantung selera telinga) dan ada yang berhasil foto objek di malam hari dengan sangat baik.

Dan yang paling penting, browsing internetnya, halaman web otomatis dirubah jadi landscape ketika kita memiringkan Cookie kekiri. Halaman web bahkan ditampilkan lebih baik daripada IE versi winmo walaupun pada browser bawaan Cookie ini belum mensupport halaman flash dan Youtube. Loading web lumayan lancar walau hanya jaringan gprs/edge (saya menggunakan kartu as dengan flash kuota-nya). Untuk browsing saya menggunakan dua jempol saya untuk menggeser-geser halaman web, awalnya agak sulit juga karena kadang masuk menu zoom (tadinya saya berharap ada virtual keypad untuk geser-gesernya, tapi lama-lama terbiasa juga).

Untuk instal aplikasi sangat mudah. Dengan menggunakan bluetooth, aplikasi disimpan kedalam folder di memori internal terlebih dahulu kemudian dijalankan. Aplikasi yang dapat di Install hanya Java-base.

Kelemahan yang sedikit menonjol pada Cookie adalah font sms yang besar (tidak dapat di set menjadi kecil) jadi saat kita membaca sms, layar terlihat penuh dengan font yang besar, saat sms yang diterima panjang terkadang harus di slide ke bawah.

Sejauh ini saya tidak mengalami masalah dengan Cookie, sms cukup lancar walaupun dalam mode landscape, keluaran suara saat telpon terbilang cukup jernih. Bisa menjadi alternatif pilihan untuk yang ingin merasakan sensasi touchscreen-nya iPhone, walaupun tidak dapat juga dikatakan sebagai iPhone killer.

Selasa, 26 Mei 2009

Samsung i600 baterai bermasalah: in memorial..


Samsung i600 ini juga dikenal dengan nama lain "Blackjack", karena susah mencari samsung-i780 akhirnya saya ambil i600 ini, mungkin karena stok lama jadi saya hanya mendapatkan 2 baterei kecil (menurut info seharusnya 1 kecil, 1 besar), pada awal maret lalu dengan harganya 2,5jt.

Sudah 3,5G, ada Wifi-nya, dan Windows Mobile jadi jaminan ngoprek sepertinya. Dengan mengurangi brightnessnya daya tahan baterai bisa 2 hari lebih. Agak kecewa saat browsing dengan IE mobile, rendering website tidak sebaik pada komputer, toh untungnya od-nya windows mobile jadi bisa di instal IRIS dan Opera for winmo. Menurut saya layar yang 2,4" ini masih terlalu kecil untuk browsing web. Browsing dengan Opera cukup bagus dan cepat, dengan IRIS juga menyenangkan karena ada virtual mouse-nya. Untuk browsing sangat cepat bila sinyal 3,5Gnya bagus, tapi bila sinyal 3,5nya naik turun (3,5G ke 3g/GPRS, lalu ke 3,5G lagi) akan terasa lebih lambat dibandingkan browsing dengan mode GPRS only (mungkin masalahnya dengan kartu im3 saya).

Yang menarik adalah keluaran suara dari speakernya saat mendengarkan music, saya memang belum membandingkannya dengan Nokia expressmusic atau SE walkman series, tapi paling tidak menurut saya keluaran suaranya salah satu yang terbaik yang pernah saya dengar, tidak terlalu keras tapi sangat bagus

Awal masalah bermula pada saat baterai benar-benar habis, sambil nge-charge saya gunakan untuk browsing, tidak lama kemudian browsing tidak lancar dan putus-putus (saya pikir karena jaringannya lagi jelek). Keesokannya saya kaget karena tidak sampai setengah hari baterai sudah habis, padahal semalam sudah di charge sampai penuh, saya ganti dengan baterai kedua kejadiannya pun serupa. Setelah beberapa hari sering tidak dapat sinyal, kalau di reset/restart normal lagi - baterai agak cepet panas dan habis dalam 1/2 hari walaupun dalam keadaan standby. Rencana awal ngoprek-ngoprek malah tidak kesampaian, padahal Office mobile dan Adobe reader sudah menanti untuk di instal, bahkan wifi-nya pun belum dicoba

Akhirnya dibawa ke Samsung Service centre di Pasific Place, dijanjikan akan selesai dalam 2 minggu, sebabnya karena memaksakan menggunakan baterai yang kecil, seharusnya menggunakan baterai besar (kalo begitu seharusnya dalam paket disediakan baterai besar saja).

Saya sendiri sudah pasrah, kalau tidak dapat diperbaiki, ya sudahlah. Belum ada 2 minggu, kemudian di telpon lagi dari samsung karena tidak dapat diperbaiki mau di retur dengan uang saja. Saya kemudian disuruh membawa kelengkapannya ke Samsung center di tomang. Setelah 1 minggu lebih akhirnya uang di transfer sesuai dengan harga pada saat saya membeli, saya cukup beruntung karena samsung masih memperhatikan aftersales-nya.

Setelah kejadian ini saya pun mereview kebutuhan saya. Saya tidak begitu membutuhkan wifi yang boros baterai dan 3,5G yang jaringannya masih naik turun, yang penting bisa render web dengan baik dan layar lebih besar dari i600 ini (baca: review LG cookie)

MSI Wind U90 review: size does matter..


Awalnya ingin membeli netbook Asus eee-PC yang tersohor itu, tapi karena menggunakan OS-Linux dan kapasitas Harddisk yang terbatas, akhirnya saya mengurungkan niat tersebut, tidak lama keluar Acer AspireOne dengan hardisk cukup besar, bahkan terakhir dengan slot simcard untuk 3G. (Tetapi saya tidak membeli produk ini karena kecewa mengikuti Acer games di websitenya, berdasarkan poin saya berada di urutan ke-3, tetapi yang menjadi pemenangnya ternyata yang poinnya kecil saja..., tidak transparan - mungkin ada unsur koneksi dan lainnya)

Akhirnya setelah mencari referensi pilihan jatuh ke MSI Wind, dengan harga yang paling murah dan spek yang kurang lebih sama dengan lainnya. Dibeberapa forum netbook ini sudah berhasil di Overclock dengan upgrade BIOS. Sempet ragu juga dengan merek MSI-nya (jadi teringat dengan A-note saya dulu), tapi toh ASUS dan Acer juga taiwan.

Pada awal januari ini saya membeli MSI Wind 90 seharga 4jt pas, lagi-lagi dengan perbedaan layar 1" dan baterai harganya pun berbeda 1 juta (U90 - 8,9" bat: 2200mah;  U100 - 10" bat 4400mah). Hampir saja mendapatkan warna pink tapi akhirnya dapat yang warna hitam.

Banyak yang meragukan tentang intel atom, processor yang mayoritas digunakan oleh netbook, ternyata intel atom adalah processor yang irit energi sehingga memperpanjang waktu online netbook. Waktu dari baterai penuh hingga kosong bisa 1 jam 20 menit, dipakai untuk internetan dengan modem eksternal EVDO-smart (cukup lumayan mengingat baterenya cuman 2200, hampir sama dibanding celeron dengan baterai 4400). Pada MSI wind juga terdapat ECO mode, artinya mengurangi speed processor dari 1,6GHz menjadi 800Mhz, bisa menambah waktu online selama 10-15 menit.

 Dengan 3D Analyzer (emulator 3D) dapat menjalankan Resident Evil 4 dengan sangat mulus, artinya processor dan VGA onboard (intel GMA950) tidak jelek juga.

Bahan cashing luar dibalut dengan plastik sehingga tahan gores dan mudah dibersihkan. Bagian dalamnya layar LCD-nya dilindungi lagi oleh kaca plastik, apabila kita menyentuh layarnya tidak langsung menyentuh ke LCD-nya. Touchpad-nya dari bahan plastik,  warna hitam jadi terlihat seperti licin berminyak karena digunakan (mungkin pada warna lain akan terlihat kusam).

Hingga saat ini sangat puas menggunakannya, jadi kembali kepada keperluan dan penggunaannya (buat saya 90% untuk internet), serta komputer yang mudah dibawa dan ringan

Senin, 25 Mei 2009

Notebook A-Note review: make some notes


Pada akhir 2007, saya berencana membeli Notebook.., awalnya mau beli Acer yg murah (celeron), tapi kemudian melihat A-Note yang 12" di Carefour jadi tertarik, karena harganya yang cuman 5jt-an saat itu (mungkin paling murah untuk ukuran 12")

Seminggu kemudian saya kembali untuk membeli barang tersebut..., tapi melihat promo A-note lainnya, dengan spek sama, bedanya pada layar yang 14" harganya 4jt-an.., akhirnya saya ambil A-note celeron yang 14", karena menurut saya selisih harga 1 jt untuk layar yang lebih besar 2" tidak masuk akal (mestinya lebih lebar, lebih mahal ya?)

Saya baca dibeberapa tulisan ada beberapa orang yang kecewa dengan merek A-note ini,  A-note ini adalah rakitan lokal yang merek luarnya adalah Clevo. Karena Processor Celeron boros energi maka baterainya pun cepet habis, dengan baterai 4400 mah - hanya bertahan 1 jam 15 menit. Setelah diajak jalan-jalan ke berbagai kota, saya mulai merasakan berat yang 2,4 kilo itu lumayan bikin pegel juga, sempet nyesel kneapa waktu itu tidak ambil yang 12", atau paling tidak yang lebih ringan.

Setelah 1 bulan pakai harddisk-nya terkena badsector, selain itu pada monitornya juga ada 1buah  deadpixel (mungkin karena layarnya sering dipegang anak), dibawa ke tempat servicenya di ruko bahan bangunan, mangga dua, harddisk langsung diganti (after salesnya berarti cukup lumayan), sedangkan deadpixel tidak di garansi katanya.

Setelah 1 tahun pakai semenjak ganti harddisk, tidak pernah ada masalah, walaupun kadang seharian saya nyalakan terus. Akan tetapi ketahanan fisik didalam tidak diikuti fisiknya diluar, karena bodi cashingnya jadi kusam ditambah deadpixelnya yang menjadi 4 buah.

Karena hal itulah akhirnya notebook a-note saya dilepas keteman saya. Jadi okelah kita mesti mencitai produksi dalam negeri. tapi pada akhirnya kualitas juga yang berbicara... 
by TemplatesForYou-TFY
SoSuechtig, Burajiru