Rabu, 27 Mei 2009

LG KP500 Cookie review: piece of cake


Agak ragu juga karena merek LG dan touchscreennya, lihat dibeberapa postingan kalau Cookie ini suka sering restart sendiri.., tapi memang spek-nya sesuai dengan yang saya mau, tanpa 3,5G dan Wifi, layarnya luas, dan yang paling penting bisa brosing web dengan baik.

Setelah lihat video youtube bagaimana browsing menggunakan Cookie, tertarik juga beli Cookie ini dan melaju ke counter LG di Ambassador, sempat tertarik dengan LG KT610 dengan harga yang sama - selain symbian, udah ada gpsnya (buat saya tidak terlalu berguna), modelnya kaya mini comunicator (LG KT610 saat flipnya dibuka kelihatan mewah, tapi saat tertutup kelihatan agak aneh).

Okey akhirnya bawa pulang Cookie dgn harga 1,99jt. Masalah restart pada sebuah postingan disebutkan karena memori card/microsd-nya (ada yang berpendapat karena ada masalah dengan firmwarenya, jadi kalau mengalami masalah ini lebih baik minta ditukar/ upgrade firmware). Mungkin ada memory card yang tidak compitable, sewaktu saya beli disarankan kalau mau pakai memori card disuruh format dulu pakai Cookie-nya. Saya sempat memasukan micro-sd dari nokia E63, tidak dapat terbaca oleh Cookie.

Untuk touchscreenya terbilang mantap, semua bisa diakses dengan menggunakan jari (stylus tidak digunakan), saat kita menyentuh layarnya ada getaran, sehingga kita merasa menekan sebuah keypad. Shortcut pada layar utama bisa di drag-drop seperti layar PC. Touchscreennya bisa dikalibrasi sesuai dengan tekanan jari kita, jadi lebih personalisasi. Di beberapa postingan juga dibilang sebaiknya tidak menggunakan screen-protector karena akan mengurangi sensitifitas Touchscreennya.

Bahan cashingnya standar, pada bagian belakangnya kelihatannya mudah tergores, buka tutup baterainya terbilang mudah. Saya menggunakan softcase hadiah dari modem EVDO-nya smart, ukurannya pas dengan Cookie. Untuk keluaran suara dan hasil kamera terbilang standard banget, tapi ada yang bilang keluaran suaranya bagus (mungkin tergantung selera telinga) dan ada yang berhasil foto objek di malam hari dengan sangat baik.

Dan yang paling penting, browsing internetnya, halaman web otomatis dirubah jadi landscape ketika kita memiringkan Cookie kekiri. Halaman web bahkan ditampilkan lebih baik daripada IE versi winmo walaupun pada browser bawaan Cookie ini belum mensupport halaman flash dan Youtube. Loading web lumayan lancar walau hanya jaringan gprs/edge (saya menggunakan kartu as dengan flash kuota-nya). Untuk browsing saya menggunakan dua jempol saya untuk menggeser-geser halaman web, awalnya agak sulit juga karena kadang masuk menu zoom (tadinya saya berharap ada virtual keypad untuk geser-gesernya, tapi lama-lama terbiasa juga).

Untuk instal aplikasi sangat mudah. Dengan menggunakan bluetooth, aplikasi disimpan kedalam folder di memori internal terlebih dahulu kemudian dijalankan. Aplikasi yang dapat di Install hanya Java-base.

Kelemahan yang sedikit menonjol pada Cookie adalah font sms yang besar (tidak dapat di set menjadi kecil) jadi saat kita membaca sms, layar terlihat penuh dengan font yang besar, saat sms yang diterima panjang terkadang harus di slide ke bawah.

Sejauh ini saya tidak mengalami masalah dengan Cookie, sms cukup lancar walaupun dalam mode landscape, keluaran suara saat telpon terbilang cukup jernih. Bisa menjadi alternatif pilihan untuk yang ingin merasakan sensasi touchscreen-nya iPhone, walaupun tidak dapat juga dikatakan sebagai iPhone killer.

2 komentar:

  1. Saya juga pakai cookie.. masalah sms untuk pertama kali memang perlu beradaptasi.. namun after all everything oke2 ajah tuh he he he.. eh ngomong2 tanya harga micro Sd mulai dari 1g sampe yang plg besar dong..

    BalasHapus
  2. MicroSD sudah murah2 kok sekarang, fyi: browser bawaan memang enak krn scrolling pakai touchscreen, tp boros pulsa.., jadi tetep pake opera mini deh..

    BalasHapus

by TemplatesForYou-TFY
SoSuechtig, Burajiru